di belantara sunyi


malam tak sepenuhnya tertembus, juga oleh batin yang mabuk
sementara rembulan dan genit gemintang semakin menggila
barangkali kecewa boleh saja, tapi harapan adalah bentuk lain dari sikap
yang tak mengeluh pada batas.

di belantara sunyi, mataku karam berkali-kali
merasakan iman sebagai peristiwa, sebagai kejadian
dari gelap dan terang itu sendiri
melintasi tepian yang luruh dengan rasa gentar dan takjub
kepada yang suci

kini yang esa telah jauh, hanya memanggil dengan gema yang berbeda-beda
aku terdiam mencoba memahami firman
bahwa yang metafor bukanlah kata
tapi satu percikan lain: ia adalah tafsir


Bangkalan, 2015

Tidak ada komentar: