Apa Boleh Buat




AKU melihat ada yang berbeda dari masing-masing wajah kita. Mungkin kamu sadar, juga aku. Aku dan kamu tak lagi menjadi ‘kita’ sebagai sebuah keadaan yang mesti diharapkan. Dan kita paham itu. Memang semestinya ini tak terjadi, tapi apa boleh buat, kita telah memilih ini sebagai harapan yang kelak akan mengantarkan satu di antaranya menjadi sesuatu yang lain. Dan itu sulit dibantah. Tapi aku tak bermaksud menyinggung kedalaman hatimu.

Hari ini aku memulai pagi dengan cara yang tak biasa. Seperti hari-hari lain yang menaburkan ketulusan pada setiap jenjang waktu hingga senja melambai. Setiap waktu, setiap kali aku melakukan sesuatu, batinku masih saja teringat oleh detil percakapan kita semalam. Aku terkejut bukan main, setelah tahu kita akan dijadikan semacam hewan perlombaan untuk saling berebut posisi pertama.

Aku merasa serba salah dihadapanmu. Aku benar tidak tahu kalau akhirnya bakal begini. Kupikir kita akan menjadi karib dalam napas yang sama: menjadi bagian dari apa yang kita sebut sebagai kerja keabadian.

Dan aku tahu, wajahmu terlihat murung hari ini. Padahal baru kemarin kita mengobrol tentang hal-hal sentimentil masa silam. Hari ini aku merasa berjarak denganmu. Pun begitu juga kamu. Ada jeda yang membuat kita kikuk untuk saling bertatap muka. Dan kita tahu itu.

Kalau saja aku menjadi bagian dari kerja keabadian ini, mungkin kamu akan benci kepadaku. Dan barangkali aku adalah orang yang tidak tahu rasa berterima kasih dihadapanmu, karena sudah mempecundangi kamu di depan orang banyak.

Tapi kalau tidak aku ambil, urusannya juga berat. Yang lain juga akan membenciku. Karena mereka telah mengusahakan tempat untukku. Rasanya campur aduk.

Tapi seandainya kamu berhasil dan mendapat tempat yang diinginkan, rasa bersalahku perlahan akan menyusut. Lambat-laun akan kembali mengenali kamu seperti apa adanya dirimu.

Andai kamu bukan siapa-siapa dalam kehidupanku, pastilah aku tidak sebimbang ini. Tapi terkadang hidup memang se-lucu itu, juga se-anjing yang orang lain pikirkan! (*)

Tidak ada komentar: